●
Beberapa Prinsip
Umum Etika Bisnis
- Prinsip otonomi
Otonomi adalah
sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan
tindakan serta bertanggung jawab atas
keputusan dan tindakannya tersebut.
2. Prinsip Kejujuran
- Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
- Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga
sebanding
- Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan
3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan
sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini
menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan
bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini
dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan
agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik
perusahaan
● Etos Bisnis
Etos bisnis adalah suatu
kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu
perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Inti etos ini adalah
pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral
tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga
membedakannya dari perusahaan yang lain.
Etos bisnis dibangun
atas dasar visi atau filsafat bisnis
pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis yang baik
● Relativitas Moral dalam Bisnis
Dalam bisnis global yang
tidak mengenal batas negara, etika masyarakat mana yang harus diikuti?
Tiga pandangan umum yang dianut :
1. Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat
yang lain.
‘’Kalau di Roma,
bertindaklah sebagaimana dilakukan orang roma’’( kubu komunitarian ) Artinya
perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara itu
2. Norma sendirilah yang paling
benar dan tepat
“Bertindaklah di
mana saja sesuai dengan prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri” Pandangan ini mewakili kubu
moralisme universal, bahwa pada dasarnya
norma dan nilai moral berlaku universal (prinsip yang dianut sendiri juga
berlaku di negara lain)
3. Tidak ada norma moral yang
perlu diikuti sama sekali (De George menyebutnya sebagai dengan”immoralis naif”). Pandangan ini sama
sekali tidak benar
●
Pendekatan Stakeholder
- Pendekatan stakeholder
ialah cara mengamati dan menjelaskan
secara analitis bagaimana berbagai unsur
akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis
- Memetakan hubungan-hubungan
yang terjalin
- Pendekatan
Stakeholder dalam kegiatan bisnis pada
umumnya untuk memperlihatkan siapa saja
yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu
Ø ”Bisnis harus
dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang
berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin,
diperhatikan dan dihargai” (disebut tujuan imperatif)
Ø
Bermuara pada prinsip
minimal : menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis
demi menjamin kepentingan stakeholder
Kelompok stakeholders:
1. Kelompok primer. Pemilik
modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing
atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan
kelompok ini
- Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar